Home » » Mereduksi Resiko Serangan Jantung

Mereduksi Resiko Serangan Jantung

Written By Mister Cool on Thursday, February 2, 2012 | 5:19 PM

Serangan jantung membunuh orang lebih banyak di negara berkembang dibanding lokasi manapun di seluruh penjuru dunia. Faktor resiko dari serangan jantung mulai dari gaya hidup atau kulitas biological dan berbagai karakteristik yang bisa meningkatkan peluang orang terjangkit penyakit tersebut. Berikut 15 resiko yang bisa meningkatkan serangan jantung (namun jangan mengabaikan faktor lain yang tidak terdapat dalam daftar dibawah karena sama berbahayanya).
Faktor Genetis
Informasikan ke dokter tentang sejarah keluarga Anda dan faktor genetis terkait serangan Antung dan stroke.
Diabetes
Pergilah ke dokter dan tes darah Anda untuk memastikan apakah Anda memiliki resiko diabetes atau tidak. Jika Anda terjangkit diabetes, ikuti perintah dokter secara berhati-hati dan rubahlah gaya hidup Anda.
Merokok
Berhenti merokok. Jika Anda tidak bisa berhenti sendiri, coba minta bantuan dokter.
Tekanan Darah Tinggi
Apakah tekanan darah Anda dicek secara regular? Tekanan darah di atas 115/75 meningkatkan resiko terkena serangan jantung dan butuh perawatan lebih lanjut.
Kurang Olahraga
Anda bisa mulai berolahraga sekarang juga. Biarkan tubuh Anda terus bergerak. Jika Ada resiko lain, jangan ragu untuk menemui dokter dan meminta pengarahan.
Peningkatan Lipid
Sudahkah Anda memantau jumlah lipid dan kolesterol di dalam tubuh Anda? Jika jumlahnya meningkat, segera konsultasikan dengan dokter dan kemudian hindari faktor-faktor yang bakal membuat kadarnya terdongkrak diikuti dengan gaya hidup sehat.
Kurang Buah dan Sayur
Makan cukup buah dan sayur setiap hari. Atioksidan dan phytonutrients membuat buah dan sayuran memiliki warna yang berbeda-beda. Jadi kombinasikan warna buah dan sayur yang Anda makan tiap hari. Mengkonsumsi buah dan sayur lebih variatif meningkatkan proteksi terhadap serangan penyakit.
Depresi
Jika Anda memiliki lebih dari tiga gejala depresi, temui dokter, counselor atau psikiater. Gejala depresi antara lain: perubahan pola makan, perubahan pola tidur, sulit membuat keputusan, temperamental, kurang motivasi, kurang tertarik terhadap hal yang sebelumnya membuat Anda gembira).
Stress
Coba untuk mengidentifikasi hal-hal yang menyebabka stress dan reduksi berbagai imbas negatifnya sesegera mungkin dengan menembui dokter, counselor atau psikiater.
Homocysteine
Coba cek level Homocysteine dalam tubuh Anda. Homocysteine adalah asam amino yang menurut riset terkait dengan peningkatan resiko serangan jantung koroner dan stroke. Jika meningkat, temui dokter dan mulailah mengkonsumssi suplemen Vitamin B.
Hypothyroidism
Periksa jumlah thyroid dalam tubuh Anda, termasuk TSH.
Kurang Omega-3 Saat Diet
Jadikan makanan yang kaya akan omega-3 sebagai bagian dari diet Anda. Jangan lupa kosultasi dengan dokter telebih dahulu sebelum Anda mulai mengkonsumsi suplemen omega-3.
Peningkatan Inflamasi
Minta pengetesan tingkat C-reactive protein kepada dokter Anda. C-reactive protein adalah protein yang ditemukan dalam darah dan bisa menjadi indikasi terjadinya inflamasi

di kutip dari sehatplus.com

0 komentar:

Post a Comment